Senin, 14 Desember 2015

MACAM-MACAM KERTAS





Bahan cetak bisa berupa kertas, plastik, kain, kayu, porcelain, ceramic, kaca, logam dan lain-lain. Mesin cetak offset hanya bisa mencetak kertas. Sablon bisa mencetak semuanya.
 Kertas ada bermacam-macam, di antaranya yaitu :

1. Kertas HVS                                                                                                                                          
      
       Kertas HVS adalah kertas halus dan tidak mblobor bila dicetak atau ditulis. Kertas ini bagus untuk fotokopi dan untuk dicetak menjadi kop surat, buku, majalah, formulir, brosur dll. Warnanya selain putih, ada kuning, merah dan biru.  Ketebalannya mulai dari 50 gram, 60 gram, 70 gram, 80 gram, 100 gram.  HVS ada buatan Padalarang, martapura, leces, Banyuwangi, Jepang dll. Ukuran sheet (lembaran) terlebarnya Plano 100 cm x 65 cm dan 79 x 109 cm. Dari ukuran ini bisa dipotong menjadi : 10 lembar ukuran kwarto dan 9 lembar ukuran folio.

BAHAN CETAKAN


 
Beban terbesar beaya cetak ada di bahan cetak. Untuk mencetak kop surat satu warna, misalnya, maka beaya yang harus dikeluarkan antar lain :

1. Ongkos setting                              : Rp 10.000,-
2. Bikin  master                                 : Rp   5.000,-
3. HVS A4 70 gr 1 rim                     : Rp 28.500.-
4. Ongkos cetak mesin Toko           : Rp 12.000.-
5. Transport                                         : Rp 10.000,-   +
                                                                 Rp 65.500,-
       Keuntungan 30%                        : Rp 19.650,-   +

Harga jual kop surat 1 warna : Rp 85.150,-  (dibulatkan Rp 85.000,-)

KALKULASI ORDER CETAKAN




Kalkulasi yang tepat sangat penting dalam menentukan harga sebuah produk cetakan. Harga  wajar dan sedikit lebih murah dari pesaing adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menggolkan order. Harga  wajar, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal. Kalau terlalu murah rugilah kita. Sebaliknya kalau terlalu mahal kemungkinan besar gagallah order kita. Oleh karena itu dalam hal ini kita harus benar-benar paham setiap detail harga semua bahan yang diperlukan dan semua biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan proses produksi. Tidak ada kata toleransi kesalahan sekecil apapun dalam mengkalkulasi harga cetakan. Bisa fatal akibatnya bila terjadi kesalahan. Hanya ada dua pilihan jika terjadi kesalahan, gagal atau rugi. Bila kemahalan - gagal. Bila kemurahan – rugi. Tentu kita tidak mau dua-duanya. Jangan sia-siakan kepercayaan mereka. Sayang daging sudah di depan mulut dilepas begitu saja. Bahkan ini akan menutup kesempatan berikutnya, karena mereka terlanjur tidak percaya. Kita dianggap tidak professional. Buang-buang waktu saja.

MENCARI ORDER CETAKAN






Mati hidupnya usaha percetakan tergantung sepenuhnya kepada ada tidaknya order. Order adalah nyawanya percetakan. Sebuah percetakan boleh jadi tidak memiliki alat cetak sebijipun, tapi tetap bisa jalan asal ada order. Sebaliknya, meskipun perlengkapan cetaknya komplit, tanpa order jadilah workshop itu seperti gudang atau museum percetakan. Oleh karena itu usaha mencari order merupakan keharusan.

WORKSHOP PERCETAKAN
















Idealnya sebuah workshop percetakan adalah sebuah site plant yang luas dengan banyak mesin dan banyak karyawan. Itu kalau modalnya ada dan banyak. Itu tidak akan kita bahas di sini. Yang akan kita bicarakan adalah bagi kita yang tidak punya apa-apa dan ingin mendirikan usaha percetakan kecil-kecilan.
                  

MENGELOLA PERCETAKAN KECIL (BAGAIAN 2)






Setelah percetakan kita semakin berkembang. Orderan kian banyak. Komputerpun sekarang sudah komplit, ada scanner dan printer laser. Apalagi sekarang sudah memperoleh  kreditan mesin Toko 820. Akan kewalahan kalau semuanya hanya dikerjakan sendiri dan hanya dibantu oleh isteri dan anak-anak. Kemampuan mereka terbatas. Kita perlu penambahan tenaga. Paling tidak tiga orang, yaitu satu orang tukang setting, satu orang operator mesin toko, satu orang marketing merangkap urusan luar. Bagian keuangan dan administrasi dan pembukuan sementara biar dipegang isteri. Anak-anak biar membantu finishing dan pembantu umum. Tugas kita sekarang menjadi lebih ringan, tidak pontang panting. Kita tinggal mengkoordinir dan mengawasi semua kerjaan sambil menganalisa dan mengkalkulasi setiap orderan yang masuk dan telpon sana sini menindak lanjuti pelanggan-pelanggan baru yang telah berhasil dijaring oleh karyawan bagian marketing.

MENGELOLA PERCETAKAN KECIL





Ini pengalaman pribadi. Di  kop surat dan stempel  tertulis PERCETAKAN DAN PENERBITAN. Mantab. Pasti anda membayangkan sebuah gedung percetakan besar dengan banyak mesin  dan banyak karyawan. Itu salah besar. Tempatnya masih nyewa dan kecil lagi, hanya satu ruangan 3 x 4 m2. Tidak punya karyawan. Kalau ada yang membantu paling isteri dan anak-anak. Alat yang tersedia hanya satu unit komputer, satu set alat sablon dan meja finishing. Alat-alat itupun lebih banyak nganggur  daripada dipakai. Hampir semua cetakan dikerjakan memakai jasa ONGKOS CETAK. Orderannya juga baru satu dua dan kadang-kadang nggak ada sama sekali. Agar dapur tetap ngepul, maka selain ngerjain cetakan juga dagang ATK dan buku-buku bacaan. Di samping itu juga mencetak dan menerbitkan buku tulisan sendiri. Baru dua judul yang beredar.